Social Icons

Ngelantur

Ngelantur paling enak kalau sudah jam lewat tengah malam seperti ini, ada hal yang tak bisa ku mengerti tentang semua yang ada dalam diri ku, semua nya mengalir begitu saja entah dari mana asalnya. Sesuatu  itu dekat dan erat bahkan lebih erat dari baju murah yang aku kenakan saat ini.

Sesuatu yang memberi tahu ku tentang sesuatu hal di luar batas kemampuan ku sebagai manusia. Ngelantur.... Entah lah apa ini namanya, yang jelas sesuatu sedang terjadi dan erat hubungannya dengan ku. Puji syukur terhadap Mu Illahi Rabbi atas rahmad dan mu'jizat yang Engkau turunkan kepada ku hingga aku seperti ini.

Ngalantur....
Namun begitu, ujian yang Kau berikan begitu berat ku jalani, begitu lelah aku nikmati, entah apa maksud dan tujuan Mu membuat ku seperti ini, yang jelas aku tak kuasa untuk mencari apa yang tersirat dari semua ini. Hanya Engkau yang tau, hanya Engkau yang mampu menyibak segala misteri ini. Aku hanya mampu pasrah kepada Mu.

Ngalantur....
Berkali - kali ku hisap sebatang rokok untuk menemukan apa yang sebenarnya terjadi, namun misteri Mu jauh lebih sulit di pecah kan dari milyaran kode komputer di dunia ini. Aku hanya mampu merasa, sentuhan mu memberikan ku tanda. Aku merasa, ada suatu yang hilang dari ku, apa itu aku tak tau. Aku mampu melihat jauh, lebih jauh dari apa yang bisa di lihat sesama ku. Tetapi aku tak mampu melihat apa yang Engkau lihat. Apapun itu aku hanya mampu berharap semua akan baik - baik saja dan tak menambah cobaan yang aku jalani.

Ngalantur....
Kadang aku benar - benar berada di titik nol. Aku tak mampu berpikir, aku tak mampu mencerna, aku tak mampu bertindak bahkan aku sama sekali tak mampu merasa apa yang sebenarnya terjadi pada ku.
Kadang aku berpikir, benarkah aku mampu? Benarkah aku memiliki sesuatu yang tak semua orang memiliki? benarkah? atau mimpikah aku? siapa aku hingga Kau karuniai diri ku hal semacam ini. Untuk apa aku memiliki ini? Kau persiapkan untuk apa diriku dengan semua ini? aku tak mengerti. Benar - benar tak mengerti.

Ngalantur....
Jiwa ku mampu menembus batas ruang dan waktu. Untuk apa? apakah ini Kau berikan hanya untuk menguji kesombonganku? Hanya untuk menguji ku? atau untuk apa? untuk apa Kau karuniai ini? untuk siapa? Bagaimana cara ku? Ku gunkan unutk apa? Ya!! aku memiliki semuanya. Lalu?! bagaimana cara ku untuk mengamalkannya? aku tak tahu!

Ngalantur...
Kadang aku tak mengerti, banyak orang menginginkan seperti apa yang ada pada diriku. Bertahun - tahun mereka berjuang, bertahun - tahun bereka berusaha. Banyak yang sukses, tetapi lebih banyak  yang gagal. Lalu?! aku bisa dengan mudah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Untuk apa? Aku tak tahu!

Dengan Nur Mu yang Engkau titipkan ini, justru membuatku tak mengerti. Untuk apa? Kadang aku menjadi sosok yang benar - benar asing..., yang aku sendiri sama sekali tak mengenali diri ku. Aku mampu menyesuaikan di mana aku tinggal dan berada. Di alam ku ataupun di alam sana. Untuk apa? Apa yang harus ku dapatkan? Aku tak tahu! 

Berapa banyak yang Kau ciptakan dan Kau satukan menjadi satu dalam sosok diri ku? Lima ? sepuluh ? atau bahkan lebih dari itu? sosok - sosok asing yang mendiami diri ku? Untuk apa? Mereka saling berinteraksi satu sama lain menjadi statu kesatuan hebat nan kokoh, namun kadang mereka berselisih dan lari ke 10 arah mata angin. Tinggal aku sendiri. Kemuadian mereka kembali, mereka membawa apa yang telah mereka dapatkan. Apa itu? Aku tak tahu? siapa mereka? Hantukah? Setan kah? Dedemit kah? Malaikat kah? atau sosok diri ku sendiri yang meracau? yang ngalantur?

Hari ini mereka pergi, aku sendiri termenung ngalantur di sini. Di depan layar ciptaan kaum ku. Apa yang mereka bawa kemudian? Mampu kah aku mencernanya? hasil yang mereka bawa? Aku tak tahu Tuhan. Hanya Engkau yang mampu menolongku. Hanya Engkau yang mampu membuka tabir misteriku. Aku tak mengerti kenapa aku begini. Aku tak tau bagaimana aku begini. Semua berjalan dan mengalir begitu saja seperti mangalirnya darah dari dalam jantung ke seluruh bagian tubuh ku yang ringkih ini. Aku hanya mampu berusaha menjadi baik, meskipun aku sendiri tak tau makna baik itu seperti apa.

Satu batang rokok lagi aku sulut. Tetapi sampai detik ini rasa gundah belum juga hilang. Aku bertanya, inikah hidup? seperti apa itu hidup? seperti inikah? Tiga puluh satu tahun sudah jantungku berdetak. Bukan waktu yang sebentar. Tetapi selama itu pula aku masih tak mengerti apa itu hidup. Aku mendesah panjang, jangankan hidup, diri ku sendiri pun aku belum mengerti. Siapa aku? Kemana angin berhembus di situlah aku. Kemana air mengalir di situ lah tempatku. Cadas... batu... lumpur, berlalu dalam dekap mataku. Namun, aku tetap tak mengerti siapa aku? Aku hanya lah aku! bukan siapa - siapa.
READ MORE - Ngelantur